Kasih telah terbina sebuah mahligai
Menjadi tanda Agungnya cinta kita
Kasih telah ku binakan sebuah istana
Menjadi tanda cinta sejati
Megah menghiasi taman kasih kita
Dan diringi haruman firdausi
Dikaulah permaisuri di hati suami
Penyejuk mata penenang di hati
Tapi angin yang mendatang
Bagaikan badai yang melanda
Kau pergi dulu tanpa menunggu ku
Kerna takdir ku relakan jua
Kekasih akan ku pahatkan doa ku
Di dalam lena dan jua jagaku
Kekasih akan ku sirami hatimu
Dengan cinta sejati
Andai takdir kita bersama lagi
Ku ingin hidup bahgia bersama mu
by izhan CeritaHati
Disaat dikau terkapai dan kelemasan
Diarus hidup yang tinggal sejengkal cuma
Katamu kau tak bisa berenang ke sana
Engkaulah teman tanpa sangsi dan curiga
Setelah aku mendengar lirih ratapmu
Harumnya sekuntum melati diembunan pagi
Sewaktu kita melewati
Sebidang tanah perkebunan persahabatan
Tersasar aku didalam mentafsir
Aksara jujur dan ketelusan yang terpamer di wajahmu
Terlalu naïf untuk ku fahami
Metafora puisi dusta dan personafikasi
Sukarnya untuk aku membuktikan
Kebenaran yang berpihak padaku
Kerna peluang langsung tiada padaku
Sedarlah aku erti senyuman
Ada dendam yang tidak pernah padam
Pada lirik matamu ada pedang tajam yang merejam
Terima kasih atas pengalaman itu
Mengajak aku kembali mengenal diri
Terpaksa lagi menyusuri jalan-jalan sepi
Masih bisakah kutemui sekuntum melati
Mewangi yang tidak berduri